Dengan keinginan sendiri dan sesuai kemampuan, adik ikutan bayar kebutuhan bulanan rumah.
Kayak beliin token listrik / internet / uang iuran komplek, ikut patungan belanja bulanan, bayarin pajak kendaraan orang tua, nambah2in saat orang tua lagi renovasi rumah, dll. Keren banget.
Berpakaian sesuai dengan tema acara.
Adik udah berhenti pakai hoodie, jeans, dan sepokat kets ke acara2 formal, itu karena adik paham, adik harus menghargai orang yang mengundang adik. Sekarang minimal adik pakai batik, celana bahan dan sepatu kulit. Kalau acaranya formilnya banget2an, adik pakai jas. Guanteng pisan. Aje gile.
Adik punya tabungan dan sudah mulai investasi.
Adik selalu sisihkan sesuai kemampuan di awal, bukan di akhir untuk dua urusan tersebut. Butuh mental orang dewasa untuk dapat melakukan hal itu.
Adik sering dimintai pendapat oleh anggota keluarga.
Karena pendapat adik penting, dan sering kali tepat solusinya. Ini ultimate banget buat saya. Rasanya bangga betul, ketika orang lain mau dengerin opini saya, dan orang itu adalah keluarga saya sendiri.
Adik udah gak minum jamu Buyung Upik lagi.
Sekarang adik minumnya Tolak Angin. Karena adik gampang masup angin. Ya gitu dik kalo udah nambah tua emang. Nanti keranjang belanjaan online adik ada garukan punggung, bantal leher, sama produk jahe2an.
Adik akrab sama pak RT.
Adik merasa hubungan spesial ini bekerja dua arah. Mutualisme. Pak RT butuh asupan berita2 terkini di luar politik dan cuaca. Dan adik butuh pengetahuan tentang cara bersosialisasi dan administrasi2. Adik merasa Pak RT adalah paman yang asik yang adik tidak pernah punya.