Bapak pernah gak sih lagi kerja di kantor tapi gampang banget keganggu? Entah itu karena notifikasi henpon, lingkungan kantor yang kurang memadai atau polusi suara yang dihasilkan dari kegiatan yang sedang dilakukan orang lain? Tenang pak, ternyata itu wajar dan dialami semua orang. Ini saya mau kasih tau kenapa kita sulit sekali berkonsentrasi,
Susah konsentrasi? Lagi fokus kerja tapi bolak-balik buka smartphone?
Tenang, pak. Bapak tidak sendirian. Karena hampir semua orang mengalami hal yang sama. Sosial media memang diracang untuk mencuri perhatian kita. Mudahnya bapak-bapak terdistraksi oleh smartphone memang sengaja dirancang oleh sistem.
Ada 12 penyebab turunnya kemampuan konsentrasi
Menurut Pak Johann Hari dalam bukunya Stolen Focus, ada 12 penyebab turunnya kemampuan konsentrasi, diantaranya adalah teknologi yang cepat berkembang dan mampu memanipulasi, munculnya ratusan informasi yang bisa muncul dalam sekejap, pola makan yang buruk, peningkatan polusi dan juga peningkatan penyakit ADHD. Banyak pak, makanya kita semua gampang terdistraksi. Ini biar saya jabarin ya,
- Teknologi : Media sosial, notifikasi yang masuk terus-menerus, dan banyaknya informasi yang tersedia secara online.
- Busy Culture : Kita mengagung-agungkan keadaan sibuk yang berlebihan sehingga menyebabkan beban dan menyisakan sedikit ruang untuk konsentrasi.
- Ketakutan dan Anxiety : Kekhawatiran dan perasaan negatif yang terus-menerus mengganggu kemampuan kita untuk fokus pada saat ini.
- Faktor Lingkungan: Layout kantor yang bersifat terbuka, polusi suara, dan kurangnya akses terhadap alam menghambat kemampuan untuk berkonsentrasi.
- Kecanduan Media Sosial: Kebutuhan terus-menerus akan validasi sosial dan “dopamin” yang dihasilkan dari media sosial bisa mengganggu fokus.
- Stimulasi berlebihan: Multitasking, informasi yang berlebihan, dan gangguan yang terus-menerus mengganggu perhatian kita.
- Kurang Tidur: Kurang tidur secara signifikan berdampak pada kemampuan kita untuk fokus dan berkonsentrasi.
- Manajemen mikro: Monitoring yang dilakukan secara konstan dan interupsi yang terjadi bisa menghambat fokus dan pemikiran kreatif.
- Harapan yang Tidak Realistis: Tekanan untuk terus produktif dan mencapai tujuan yang tidak realistis menimbulkan kecemasan dan mengganggu fokus.
- Pola Makan dan Gizi: Pilihan pola makan yang buruk dan kurangnya nutrisi juga berdampak negatif pada konsentrasi kita.
- Adiksi Tersembunyi: Gula, kafein, dan zat lain mungkin memberikan peningkatan dalam jangka pendek tetapi pada akhirnya dapat mengganggu fokus.
- Masalah Kesehatan Mental: Kondisi kesehatan mental seperti ADHD atau anxiety bisa memengaruhi konsentrasi secara signifikan.
Kemampuan konsentrasi yang turun ini punya bahaya serius.
Ternyata semakin mudah kita terdistraksi akan membuat pemahaman kita berada pada level yang rendah, pak. Pemahaman yang rendah cenderung ngebuat kita sulit dalam mengambil keputusan dengan baik. Alih-alih mengambil keputusan, bapak malah akan gampang terdistraksi dengan munculnya topik yang baru.
Untuk memperbaiki keadaan ini, bapak perlu mengurangi multitasking
Bapak bisa mulai dengan fokus melakukan satu hal di satu waktu. Analoginya, bapak melambat di dunia yang melaju begitu cepat. Jangan lupa tidur yang cukup juga dan atur pola makan yang sehat setiap hari. Karena bapak membutuhkan tubuh yang sehat untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul.
Kabar buruknya, Pak Johann pakai analogi "memakai masker setiap hari bukanlah solusi sempurna untuk polusi."
Masalah sistemis butuh solusi yang sitemis juga. Karena kalau sudah mencoba meningkatkan konsetrasi tapi belum berhasil, nggak apa-apa pak. Setidaknya bapak sudah mencoba dan berusaha menjadi lebih baik.
Ternyata itulah kenapa kita sulit sekali berkonsentrasi. Kalo bapak mau tau lebih dalem, bisa di cek buku Stolen Focus : Why you can't pay attention karya Pak Johann Hari. Semoga bermanfaat ya, pak!