Biasanya hal yang kita lakukan ketika anak kita menangis adalah berkata “jangan nangis”. Tapi bapak tau gak sih kalo kata “jangan nangis” ini merupakan sebuah larangan tanpa purpose yang jelas. Anak bapak tidak dididik untuk memahami sebab akibat kalau bapak hanya memberikan perintah tanpa tujuannya. Makanya itu kami mau kasih tau nih pak, pengganti kalimat “jangan nangis” yang lebih baik untuk bapak ucapkan ke anak
"Kamu Kenapa Nangis?"
Kalimat ini bisa melatih critical-thinking anak bapak sedari dini dan merangsang otak anak bapak supaya bisa mengetahui emosinya sendiri. Sampaikan kalimat ini dengan halus ya pak, jangan mengintimidasi. Kalo diintimidasi anak bapak jadi susah jelasin ke bapak kenapa dia nangis. Setelah anak bapak ngasih tau alasan kenapa dia nangis, bapak bisa kasih tau juga solusi atau cara lain yang lebih baik daripada menangis.
"Sini Papa Peluk"
Jadi, pak. Kadang anak menangis itu belum tentu ada masalah, bisa jadi emang dia lagi cari perhatian ke bapak atau istri bapak. Karena saya pernah ngalamin, anak nangis ditanya sebabnya ga ketemu-ketemu jawabannya, tapi begitu dipeluk dia langsung diem.
"Gapapa Nangis Dulu"
Tangisan anak itu ternyata penting juga untuk perkembangan emosinya. Anak butuh menyalurkan emosinya, jadi bapak dukung aja selama dia tidak menyakiti diri sendiri. Kalo keadaannya udah agak kondusif, baru bisa bapak tanya masalahnya apa.
"Papa Paham Banget"
Sebenernya kalimatnya gak harus begitu, pak. Tapi poinnya untuk menunjukkan bahwa bapak memahami betul kesedihannya. Jangan dianggap sepele kesedihan anak, meskipun itu cuman masalah permen, tapi buat mereka bisa jadi rasanya kayak dunia mau kiamat. Posisikan bapak di pihak anak bapak sehingga dia akan lebih percaya ke bapak untuk mengadu.
Kesimpulannya banyak kata-kata pengganti perintah “jangan nangis” selama kata-kata tersebut sifatnya suportif dan tidak mengintimidasi anak. Kuncinya adalah anak nangis = anak butuh support. Jadi peran bapak harus jadi supporternya jangan jadi musuh di saat mereka butuh bapak.
