Pak, Anak Bapak Bukan Pembalas Kegagalan Bapak di Masa Muda

Bacaan 3 menit

Masa muda adalah masa yang paling baik untuk berjuang mati-matian dalam menggapai impian. Banyak orang yang mempunyai ambisi tinggi di masa mudanya, mungkin bapak salah satunya. Tidak salah Pak, ambisius itu baik, untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Jiwa muda, bercita-cita tinggi, tidak takut dengan apapun, bebas bereksperimen, tak jarang ber-ego tinggi. Masa muda cuman sekali, walaupun hanya sekali, tidak semua orang melewati masa mudanya dengan baik. Mungkin masih ada impian Bapak yang belum terwujud saat Bapak mulai masuk ke masa senja.

Bapak punya nggak impian yang belum terwujud dimasa muda? Jadi penyanyi dangdut? Jadi kepala tukang? Jadi PNS? Masuk fakultas kedokteran? Atau bahkan sekedar punya kolam berenang hahaha. Sekali lagi tidak salah Pak punya impian masa muda yang belum tercapai. Bapak udah ikhlas belum? sepertinya belum. Mungkin Bapak masih menyimpan ambisi itu, kadang Bapak mikir kalau bukan Bapak yang menggapai, masih ada anak Bapak yang bisa membalaskan dendam Bapak. Woop, hati-hati dengan pemikiran seperti ini Pak.

Mungkin banyak anak yang bisa diarahkan sesuai didikan Bapaknya. Bapak berusaha memberikan yang terbaik utnuk mengarahkan berbagai hal supaya anak Bapak menggapai apa yang diimpikannya, terlebih impiannya sama dengan harapan Bapak. Tapi Pak? ada juga bakat anak yang tidak sejalan dengan keinginan orangtuanya. Anak yang berkembang di dunia yang lebih terbuka terhadap teknologi kadang bentrok dengan pemikiran Bapak yang terlalu tertutup. Hal ini membuat beberapa orangtua beranggapan bahwa pilihan anaknya bukanlah pilihan yang terbaik untuk masa depannya.

Pak kalo Bapak di masa muda gagal jadi PNS, Bapak bisa ngarahin anak Bapak jadi PNS, tapi jangan pernah menunjukkan kekecewaan yang berlebihan ketika anak Bapak memutuskan untuk memilih jalan lain. Selain masuk PNS itu tidak begitu mudah, mungkin anak Bapak lebih suka jadi programmer di start up. 

Pak, nggak salah kalo anak nggak mau jadi PNS, kalo menjadi pegawai start up yang hidupnya lebih bebas bisa menghidupinya dan dia paham apa yang akan ditempuhnya. Pak nggak salah kalo anak bapak nggak mau masuk fakultas kedokteran, kalo anak Bapak lebih suka berdagang dan memantapkan diri di ruang wirausaha. Pak sangat tidak salah, kalau impian anak Bapak tidak sesuai dengan apa yang Bapak targetkan, selama apa yang dikerjakannya masih positif dan anak bapak tidak malas-malasan. 

Terkadang orangtua terlalu egois namun merasa menjadi korban dengan merasa khawatir dengan pilihan anaknya yang tidak akan menjamin masa depannya. Perlu Bapak ingat, anak Bapak juga punya proses hidup sendiri, yang entah bagaimana akan membawanya ke tujuannya. Bapak mungkin bisa memagarinya dari kegagalan, namun anak yang mengalami kegagalan di prosesnya akan lebih menghargai apa yang dicapainya. Jangan takut anak Bapak gagal hanya karena impiannya berbeda dengan keinginan Bapak.

Beberapa tips yang bisa Bapak lakukan kalau tujuan anak Bapak berbeda dengan yang Bapak inginkan.

  • Berdamai dengan masa lalu Bapak
    Pak, kalo Bapak punya dendam di masa lalu, misalnya nggak kesampean jadi pengacara, sabar Pak, mungkin Bapak nggak ditakdirkan jadi pengacara. Fokus dengan apa yang Bapak miliki adalah salah satu mensyukurinya.

  • Menjadikan keluarga sebagai tempat curhat
    Berdiskusi dengan keluarga itu bagus Pak, selain punya orang yang akan mendengarkan keluh kesah Bapak, tanpa Bapak sadari anak-anak akan lebih terbuka untuk menyampaikan apa yang mengganjal dihatinya. Hal ini akan meningkatkan keterbukaan dari anak dan mengurangi rasa takut untuk menyampaikan sesuatu ke Bapak. Dengan keterbukaan ini Bapak akan lebih paham kondisi anak Bapak.

  • Memahami bakat anak
    Pak, mungkin bapak terlalu sibuk nyari nafkah, sampai lupa memantau perkembangan anak. Alangkah lebih baik, kalau Bapak paham bakat anak Bapak, tanpa bertanya langsung ke anak Bapak. Memahami bakat anak akan memudahkan Bapak untuk memberikan fasilitas penunjang yang sejalan dengan bakat anak Bapak.

  • Menambah wawasan dengan terbuka terhadap informasi baru
    Pak, kerjaan yang bagus itu bukan hanya PNS, karyawan BUMN, atau apalah yang pensiunannya dijamin. Pemikiran yang terlalu tertutup membuat Bapak merasa paling benar. Di era sekarang sangat banyak pekerjaan yang tidak terlihat seperti bekerja, jadi content creator, jadi karyawan swasta yang full work from home, dan masih banyak lagi. Bakat anak tidak sebatas memakai seragam pemerintahan Pak.

  • Jangan menyesali kegagalan anak
    Kegagalan adalah guru terbaik. Anak bapak mungkin gagal, tapi jangan jadikan kegagalan anak Bapak untuk menunjukkan kekecewaan bahwa jalan yang diambilnya salah (tidak sesuai dengan arahan Bapak). Memberikan pengertian dengan berdiskusi dan memberikan semangat adalah hal yang sangat dibutuhkan anak Bapak ketika gagal.

  • Percaya kalau proses hidup orang itu berbeda-beda
    Bapak mungkin gagal jadi artis di masa muda Bapak, tapi sekarang Bapak jadi pengusaha yang mampu mencukupi kebutuhan nafkah keluarga Bapak. Itu mungkin garis tangan yang ditakdirkan Tuhan ke Bapak. Begitupun anak Bapak, punya proses sendiri, percaya Pak, kesalahan Bapak di masa lalu tidak menjadikan Bapak orang paling benar dalam menentukan benar atau salah, terbuka terhadap perubahan adalah solusi terbaik.
Ditulis oleh:
Tangan Sangmajadi
Bacaan 3 menit
Dilihat :
492

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait