Sering banget kita denget kalo lagi diet pasti ada cheating daynya, emang sih katanya dibutuhkan, tapi fungsinya apa sih? Sebelum itu mari kita liat apa yang dikatakan sains mengenai cheating day.
Cheating Day itu apa sih?
Intinya adalah break yang dijadwalkan dalam sebuah diet. Sebenernya konsep ini baru rame barengan dengan munculnya konsep “clean eating”. Konsep dari cheating day ini adalah orang yang lagi diet boleh makan atau jajan secara bebas di salah satu hari dalam seminggu, selama di 6 hari sisanya mereka harus tetep tunduk ke diet plan mereka. Sosial media berpengaruh besar buat awareness mengenai cheating day, apalagi oleh orang-orang yang lagi diet buat ngegedein otot. Mantan pegulat heavy-weight, Dwayne 'the Rock' Johnson sering banget posting cheat day-nya di Instagram. Seminggu sekali, dia makan apapun yang dia mau, dan biasanya dalam jumlah yang kagak sedikit.
Cheating Day nya 'The Rock' sering banget dia upload ke Instagramnya (source : Instagram @therock)
Penelitian Lebih Lanjut Mengenai Cheat Day
Sebelum tau lebih lanjut mengenai cheat day, coba bapak liat dulu grafik ini. Beberapa macam bentuk diet yang populer adalah seperti ini :
Diet Plan yang populer banget buat nurunin berat badan
Orang yang menjalani Diet Plan A, makan sebanyak 2000 kalori setiap harinya. Ini namanya continuous diet. Orang yang menjalani diet plan B, makan 1800 kalori dari hari Senin - Jum’at. Terus makan sebanyak 2500 kalori di hari Sabtu dan Minggu. Kebanyakan tambahan kalori ini bentuknya karbohidrat. Jadi rata-rata calorie intake mingguan nya plan B kalo dihitung sama kayak plan A. Bedanya adalah orang yang menjalani plan B kalorinya terdistribusi secara non-linier. Ini namanya Refeed Diet. Untuk orang yang menjalani diet plan C, makan sebanyak 2000 kalori setiap harinya dalam 4 minggu, tapi di minggu ke 5 & 6 mereka makan sebanyak 2500 kalori. Jadi katakanlah mereka “break” selama 2 minggu setiap 1 bulan diet. Ini adalah diet break approach.
Sekarang bayangin kalo orang yang menjalani diet A, B, C ini adalah kembar identik yang punya metabolisme yang sama dan cara latian yang sama. Kira-kira dari ketiga orang ini mana yang lebih cepet turun berat badannya? Yuk kita cari tau sama-sama, pak!
Continuous Diet
Diet plan ini bagus karena simple dan kaga ribet, karena cuman perlu ngikutin kalori yang di makan sampai tercapai berat yang ingin dicapai. Ada salah satu penelitian yang membuktikan kalo diet yang dijalankan dengan waktu yang lebih lama akan mendapatkan pengurangan body fat yang lebih banyak dan mendapatkan otot lebih banyak. Padahal jumlah berat yang dihilangkan sama. Jadi cara kita menerapkan kalori defisit dari waktu ke waktu berpengaruh banget ke seberapa baik kita menghilangkan lemak dan mengubah komposisi tubuh.
Refeed Diet
Diet yang satu ini yang bisa dibilang ada cheat day nya. Bodybuilder biasanya ngelakuin cheat day setiap satu atau dua kali dalam seminggu dengan tujuan untuk nge-boost metabolisme mereka atau menyeimbangkan diet mereka yang sangat ketat. Secara psikologis, cheat day yang dilakukan bodybuilder ini bisa menambah resiko penambahan kalori intake mingguan yang tinggi sampai poin dimana kita malah keluar dari defisit kalori dan menahan fat loss. Makanya beberapa coach kaga ngerekomendasiin Refeed diet untuk orang yang mau nurunin berat badan. Kalo bodybuilder pake diet yang ini, ketika cheating day mereka kagak sampe ngelebihin porsi kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Diet Breaks
Gak kayak refeed yang cheating day nya cuman 1-2 hari, diet breaks ini cheating day nya ini bisa berlangsung dalam kurun waktu 2 minggu bahkan bisa lebih. Dalam beberapa tahun belakangan ini, strategi ini banyak banget yang make, apalagi di kalangan bodybuilder. Salah satu studi membuktikan kalo diet breaks ini mempunyai hasil yang sama seperti continuous diet. Mereka sama-sama ngurangin lemak dalam jumlah yang sama, mendapatkan massa otot yang sama, dan terdapat kesamaan dalam metabolisme juga. Poin plus dari diet breaks adalah dari sisi psikologis, diantaranya adalah menurunkan rasa lapar, menurunkan rasa pengen makan, dan kepuasan diet yang lebih besar.
Kesimpulannya
Dari 3 diet plan ini, ternyata semuanya resultsnya sama. Yaitu turunnya berat badan. Sedangkan perbedaannya ada pada grafik di bawah ini,
Dari grafik di atas ternyata yang paling efektif untuk menghilangkan lemak dan menjaga metabolisme adalah diet breaks. Dari beberapa penelitian, ternyata cheating day itu boleh-boleh aja dan mempunyai sisi yang positif di sisi psikologis. Kekurangannya adalah biasanya orang yang lagi diet itu kalap pas lagi cheating day, jadinya ya hasilnya sama aja, balik lagi ke berat semula. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan efek positif, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya manfaat dan potensi kerugian dari cheating day. Bagaimana pun situasi dan kondisi badan kita, lebih baik dicoba aja satu-satu, biar ketemu diet plan yang cocok. Baru deh dari situ bapak bisa tekunin dan tetep ngikutin diet plan yang cocok. Untuk bapak-bapak yang ingin mencapai body goals, semangat yak!