Meminjam uang dikala terdesak adalah hal yg lumrah dilakukan sebagian besar orang. Baik itu kepada teman, saudara, keluarga, maupun institusi keuangan yg lagi marak belakangan ini.
Nah dari sisi yg dipinjem kadang muncul keragu2an apakah bakal dikembaliin tepat waktu, molor, atau malah amsyiong gara2 yg minjem nya buron ditelan zaman.
Kalau Bapak ada diposisi yg minjemin, apalagi sama temen lama yg gada angin gada ujan tiba2 ngontak sambil basa-basi ngalor-ngidul padahal ketara mo minjem uang, better diperhatiin dulu track record nya, diantaranya :
- Flashback sedikit ke masa dulu waktu masih main bareng apakah memang dia punya kebiasaan minjem uang.
- Ajak ngobrol serius dari sekedar basa-basi jadi cerita mengenai perjalanan hidupnya setelah lama gak ketemuan.
- Gali informasi detil mengenai kondisi perekonomiannya saat ini kenapa dia sampe kepepet harus minjem uang. (Yg ini harus hati2 nanyanya ya Pak, karena sensitip)
- Cari tau usaha apa yg udah dia lakuin buat menuhin kebutuhannya ini sebelum mutusin minjem uang ke Bapak.
- Cari info dari temen2 terdekatnya yg Bapak kenal apakah dia juga minjem uang atau malah ada kisah lain yg Bapak belum ketauin.
Ketika informasi yg Bapak butuhkan sudah cukup & yakin bahwa temen lama Bapak ini butuh bantuan, Bapak bisa putuskan buat :
- Kasih pinjaman sesuai kebutuhannya & berikan tenggang waktu sesuai kesanggupan.
- Beri bantuan seikhlas & semampunya Bapak tanpa ada kewajiban teman Bapak harus mengembalikan pinjaman tersebut.
- Tidak kasih pinjaman (sampaikan secara bijaksana alasannya) & beri alternatif solusinya. Hindari memberi solusi yg malah membuat teman Bapak semakin terjebak dalam kesulitan, misal : meminjam dari rentenir atau institusi keuangan dengan suku bunga tinggi.
Keikhlasan & kesanggupan Bapak dalam memberi bantuan materi maupun solusi, akan selalu diingat oleh teman Bapak. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti Bapak membutuhkan bantuan juga dari teman2 Bapak, apapun itu bentuknya.