Sebelumnya mau ngasi sedikit batasan dulu ya bapack-bapack, kalo artikel ini konteksnya hanya saat kondisi persalinan normal (saya pan belum ngalamin yang lahiran selain normal, takut salah) sama udah jelas dimana akan melahirkan, melahirkannya pake metode apa, memakai fasilitas kelas berapanya.
Tapi sedikit saran saya kalo bapak belum nentuin bakal lahiran dimana, pilihlah tempat bersalin yang mendukung kegiatan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dengan proper, bukan IMD Ekspres (bayi langsung diletakkan di puting ibu). Karena proses yang cukup fundamental dalam pemberian ASI ekslusif adalah proses IMD, yaitu proses dimana bayi yang baru dilahirkan dibersihkan sedikit dan langsung ditaruh diperut ibu, dan mencari puting ibunya untuk menyusui. Sehingga momen pertama yang tertanam dalam pikiran si anak adalah kegiatan menyusui. Proses IMD sendiri membutuhkan waktu hingga si anak berhasil meraih puting si ibu, dalam pengalaman saya kemarin anaknya berhasil menyusui dalam waktu 1 jam.
Nah balik lagi ke pembahasan awal, hal-hal apa yang perlu bapak persiapkan menjelang persalinan. Untuk isi tas yang dibawa saat persalinan, arsip, serta dokumen-dokumen yang dibutuhkan bapak bisa liat di artikel lain yang sudah banyak dibahas. Kita disini akan bahas dari sudut pandang bapak yang menjadi pendamping saat istri melahirkan.
Persiapan Mental
Perlu bapak ketahui kalau persalinan biasanya dimulai antara minggu ke-37 hingga minggu ke-42 kehamilan, dan biasanya akan maju dari HPL (Hari Perkiraan Lahir). Jadi upayakan setidaknya 1 bulan sebelum HPL bapak telah mencari segala informasi terkait persalinan, pengetahuan adalah kunci membuat keputusan yang tepat selama persalinan. Pada hari H nanti si ibu akan berjuang menghadapi sakitnya kontraksi yang dapat berlangsung lama, pada kasus saya dari malam hingga pagi hari. Pada kondisi ini hanya bapak satu-satunya orang yang dapat memberikan semangat secara langsung, jangan sampai bapak ikut larut dan menyerah.
Persiapan logistik
Proses persalinan sangat menguji stamina fisik dan emosional si ibu. Biasanya si ibu sudah sibuk berjuang menghadapi ketidaknyamanan selama kontraksi sehingga lupa untuk makan dan minum, sehingga bapak perlu memastikan tersedianya makanan dan minuman serta membujuk si ibu untuk makan dan minum. Memang biasanya di tempat bersalin menyediakan makanan untuk si ibu, namun untuk kasus yang kontraksinya dimulai malam hari si ibu biasanya akan terjaga dari malam hingga pagi hari karena jeda antar kontraksi pendek pendek, sedangkan makanan akan disediakan lagi pada pagi hari untuk sarapan.
Persiapan menyusui
perjuangan panjang bapak ibu dalam membesarkan si buah hati dimulai setelah proses melahirkan selesai, dan disinilah awal yang sebenarnya. Jika memungkinkan bapak dan ibu mengikuti konsultasi laktasi dengan dokter akan sangat membantu, agar memiliki visi yang sama dalam mewujudkan ASI ekslusif 2 tahun. Satu hal yang saya sesali dan semoga bapack-bapack tidak mengalaminya adalah tidak mempersiapkan pompa ASI. Karena telah mengikuti kelas ASI saya merasa jumawa dan proses DBF (Direct Breast Feeding) akan berjalan lancar, ternyata realisasinya tidak semudah itu. Sehingga dede bayi sempat mengalami dehidrasi dan berat badannya turun drastis, semoga bapack-bapack tidak perlu mengalami hal yang serupa.
Tambahan sedikit terkait lika liku setelah hari-hari kelahiran. Tantangan utama yang akan menghampiri adalah desakan dari lingkungan sekitar untuk penggunaan susu formula, vitamin serta suplemen lainnya jika anak terlihat tidak gendut. Ingat yang kita ingin capai adalah anak yang sehat dan memiliki sistem imun yang baik, bukan anak gendut. Gendut tidak sama dengan sehat, jadi seandainya anak full ASI tetapi tidak gendut jangan sampai kehilangan keyakinan akan manfaat dari ASI. Sebelum 6 bulan, jangan ada yang masuk selain ASI, air putih pun jangan, apalagi obat-obatan. Untuk batuk pilek dapat disembuhkan dengan home treatment, jangan mudah panik.
