Saya kadang suka gak habis pikir, di zaman yang teknologi serba canggih dan mudahnya berkomunikasi ini malah jadi ajang pinjam meminjam uang yang sering banget saya temuin bahkan dari temen yang sedekar follow-followan di media social. Udah gitu beragam banget orang-orang yang pinjem duitnya, ada yang beneran balikin uangnya ada juga yang gak balik-balik ke saya duitnya. Menariknya, saya nemu penelitian yang ngebahas soal ini. Ternyata kita bisa bedain mana orang yang minjem uang bakal dibalikin dan mana yang susah buat balikin uangnya.
Para peneliti ini ngeidentifikasi kata-kata yang dipake orang yang mau pinjem uang dengan ngeliat pola kalimat yang dikasih. Ciri-ciri orang yang peluangnya lebih gede buat balikin uang yang dipinjemnya punya kecenderungan buat nyebutin keadaan finansialnya saat ini. Sederhananya mereka bakal ngejelasin kenapa akhirnya harus pinjem uang ke orang lain. Selain itu juga mereka bakal kasih tau kita kemampuan finansial yang mereka punya, kayak dia sekarang kerja dimana, sebagai apa, posisi di kantor gimana, dan lainnya yang bikin kita percaya kalo uang yang mereka pinjem pasti bakal dibalikin dengan keadaannya saat ini. Nah biasanya juga orang-orang yang emang niat buat balikin uang yang mereka pinjem bakal lebih detail buat ketentuan-ketentuan pengembaliannya, misal mereka minta dikembalikan secara dicicil, atau nyebutin tanggal maksimal pengembalian uang, bilang dengan pasti tanggal uang dikembalikan, dan lain sebagainya. Ciri lainnya bisa diliat dari pembahasan yang sering dibahas, biasanya mereka akan lebih suka diskusi soal sekolah, pekerjaan, pajak, dan hal-hal lain.
Lain halnya sama orang yang punya potensi gak balikin uang yang dia pinjam. Ciri-cirinya bisa diliat dari apa yang sering disebutkan di kalimat-kalimat mereka saat pinjam uang. Biasanya mereka bakal mention soal kesulitan yang lagi dia hadapi mau itu dari segi finansial atau general, bagaimana status pekerjaannya, dan biasanya juga cenderung mengemis untuk segera dibantu. Bahkan kalo sudah terdesak mereka juga bawa-bawa agama demi mendapat uang pinjaman tersebut.
Dari hal-hal tadi kita jadi bisa lebih memilah mana yang mau kita bantu dan tidak. Tapi jangan lupa juga buat pegang prinsip “pinjami uang sesuai nominal yang sekiranya kamu bakal Ikhlas kalo pada akhirnya uang yang dipinjam gak akan balik lagi” biar hidup tetep nyaman tanpa ngedumel.