Cerita di Balik Kata-Kata Yang Sering Banget Bapak Denger

Bacaan 2 menit

Pak, tau gak sih kalo beberapa kata yang kita gunakan sehari-hari ternyata memiliki cerita yang sudah ada sejak berabad-abad silam, yang sering kali kita kagak merhatiin. Contohnya, freelances. Ternyata kalo dikulik, cerita di balik kata itu sangat menarik. Selain freelance, ini beberapa cerita di balik kata yang sering banget bapak denger.

Trivia

Kata trivia berasal dari bahasa Latin “trivium” yang artinya persimpangan jalan atau tempat bertemunya tiga jalan. (tri = tiga, via = jalan). Persimpangan ini dulu sering banget dijadiin tempat berkumpulnya orang-orang dan bertukar informasi yang kagak penting-penting amat. Seiring berjalannya waktu, kata tersebut diartikan sebagai sesuatu yang kagak terlalu penting, dan sekarang kata trivia merujuk pada fakta yang menarik tapi kagak penting-penting amat.

Biasanya orang-orang bakal ketemu di persimpangan jalan untuk bertukar informasi yang kagak penting-penting amat.

Freelance

Istilah freelance dateng dari bahasa yang digunakan pada abad 18 untuk sebutan ksatria bayaran tidak bertuan (free lances) yang ngejual jasanya ke bangsa atau orang yang bisa ngebayar mereka paling tinggi. Kata “freelance” ini dipopulerkan oleh Sir Walter Scott dalam novelnya yang berjudul Ivanhoe (1820). Di buku ini Pak Scott pake istilah “free lances” untuk menjelaskan prajurit bayaran yang ngejual jasa mereka secara independen. Walaupun fenomena prajurit bayaran sudah umum dari jaman periode abad pertengahan, istilah "free lance" baru mulai digunakan akhir-akhir ini.

"Free lances", biasanya menawarkan jasanya ke bangsa atau orang yang bisa ngebayar dia paling tinggi.

Aljabar

Aljabar (“Algreba”) berasal dari bahasa Arab, Al-Jabr yang berarti “penyatuan kembali dari bagian-bagian yang rusak”. Aljabar diciptakan oleh Matematikawan dan Astronom Persia, Al-Khwarizmi. Dalam bukunya yang berjudul Al Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, yang mencetuskan metode untuk perhitungan linear dan kuadrat. Kata Al-jabr mengacu kepada “membetulkan sesuatu yang rusak”, mirip dengan teori Aljabar yang mengembalikan keseimbangan dalam perhitungan.


Sampe saat ini, aljabar menjadi acuan untuk mempelajari lebih dalam matematika, ilmu pengetahuan dan teknik.

Identitas

Identitas berasal dari bahasa Latin “idem” yang artinya “sama”. Akar dari bahasa latin ini mengacu kepada kesamaan atau konsistensi, yang mana berkaitan dengan konsep modern identitas. Makanya identitas bisa dikatakan juga sebagai kualitas untuk tetap menjadi sama atau mempertahankan kesinambungan.

Oleh karena itu, istilah identitas ini mengacu pada keadaan yang sama atau konsisten dari waktu ke waktu, sejalan dengan cara kita berpikir tentang identitas pribadi atau kolektif di jaman sekarang. Apa yang adik lakukan berulang kali dan gimana adik mempertahankan habit itu adalah yang menjadikan identitas adik.

Apa yang adik konsisten lakukan berulang kali adalah yang menjadikan identitas adik.

Salary

Istilah ini dipake dari jaman Romawi, dulu garam itu merupakan komoditas yang sangat berharga, karena bisa digunakan untuk mengawetkan makanan. Di masa itu para prajurit Romawi kadang-kadang dibayar sama garam, bukan uang. Tunjangan bulanan mereka disebut "salarium" ("sal" adalah kata Latin untuk garam). Akar bahasa Latin ini dapat dikenali dari kata Perancis "salaire", dan sampe akhirnya masuk ke dalam bahasa Inggris sebagai kata "salary".

Dulu prajurit Romawi kadang-kadang dibayarnya pake garam. Tunjangannya disebut "salarium".

Itu dia beberapa kata yang sering banget adik denger katanya. Walaupun terdengar biasa, ternyata di balik kata tersebut menarik juga ceritanya. Secara tidak disadari, kata-kata di atas  terpengaruh sejarah dan budaya dengan cara yang tidak terduga. Tapi kalo saya dibayar pake garam, gak dulu deh, pak!

Ditulis oleh:
Jamal Robot
Bacaan 2 menit
Dilihat :
21

Bagikan Artikel Ini

Artikel Terkait