1. Jangan pernah melepas etiket pada wadah obat
Terutama buat obat yang didapat dari resep dokter, ini penting banget. Biar bapak ga salah ambil pas mau minum obat. Selain itu, biasanya tertera obatnya buat siapa, aturan minumnya, berapa dosisnya, sampai kapan kadaluwarsanya. Niat bapak mau sembuh, tapi malah semaput gegara keracunan obat kan apes bener yak.
2. Simpan obat dalam kemasan aslinya
Kemasan obat sebaiknya jangan pernah diganti, pak. Misal bapak punya obat yang ada di botol kaca gelap, itu ada fungsinya, buat menghindari cahaya masuk. Soalnya ada beberapa obat yang sensitif kena cahaya, jadi berkurang efektifitasnya. Nah kalau obat yang bungkusnya alumunium foil dan plastik, biasanya untuk mencegah pengaruh kelembaban dan cahaya saat obat disimpan. Jangan lupa juga kemasan obatnya ditutup dengan rapat biar ga kemasukan udara.
3. Obat sirup disimpan pada suhu ruang
Masih banyak banget yang salah kan, pak. Obat sirup itu biasanya ada yang berbentuk emulsi, jadi justru akan terganggu stabilitasnya ketika bapak masukkan ke kulkas. Kecuali obat2 tertentu yang ada anjuran khusus penyimpanannya. Terus ini juga penting pak, obat syrup yang udah dibuka jangan lupa langsung diberi tanggal, dan cuma boleh digunakan 1 bulan. Nah, kalau jenisnya antibiotik beda lagi, cuma bisa dipakai 1-2 minggu. Setelah itu obat harus di buang. bapak juga harus baca lembar informasi obatnya biar tau pasti berapa lama masa pakainya setelah obat dibuka.
4. Tablet dan kapsul tanpa anjuran penyimpanan khusus, cukup disimpan pada suhu ruang
Kaga perlu sampai dimasukin ke kulkas, soalnya beda sama makanan. Penyimpanan obat di kulkas tidak memperpanjang usia pemakaian. Yang penting bapak jangan nyimpen obat di tempat panas, atau di mobil yang suhunya naik turun. Selain itu, jangan sampai kena sinar matahari, terus tempatnya juga kudu kering, gak boleh lembab.