Bias itu apa sih? Jadi warga, Bias itu adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan perilaku seseorang ketika dihadapkan dengan pilihan. Tapi, untuk artikel ini kita akan bahas cognitive thinking bias atau bias kognitif. Dimana bias kognitif ini adalah situasi yang kita hadapi ketika secara tidak sadar kita udah salah dalam proses berpikir dan menafsirkan suatu informasi, yang berujung pada ketidakakuratan dalam menentukan keputusan dan penilaian. Biar lebih jelas, saya kasih beberapa bias kognitif yang sering kita temui dan cara mengatasinya.
Confirmation Bias
Ini salah satu yang paling tricky dan sering kali kita temuin. Jadi confirmation bias adalah Bias dimana kita lebih percaya orang/ide yang kita setujui. Contohnya, saya percaya kalau intermittent fasting bisa lebih cepat untuk menurunkan berat badan, ketika ada temen saya yang bilang kalau diet keto lebih cepat menurunkan berat badan, saya ga percaya sama statement itu (ini cuman contoh ya warga). Contoh lainnya dalam hidup sehari-hari adalah pandangan politik, hubungan, karir, hal yang berkaitan dengan investasi, kepercayaan, konspirasi, olahraga dan masih banyak lagi.
Terus gimana cara ngatasinnya? Confirmation bias bisa diatasi dengan cara mencari tau lebih banyak suatu hal dan menemui beberapa orang untuk diskusi (inget, diskusi ya, bukan debat). Dengan begini warga bisa lebih terbuka dengan pilihan-pilihan yang sebelumnya ragu atau bahkan engga percaya dengan pilihan tersebut.
Halo Effect
Halo effect adalah bias dimana impression atau kesan kita ke sesuatu cuman dipengaruhi oleh sebagian dari karakter suatu hal tersebut. Contohnya, kalo ngeliat produk makanan ringan dengan bungkus yang bagus, kita pasti berpikir kalo produknya juga pasti enak. Contoh lainnya, kalo ada orang yang pendiem di lingkungan kita, baik itu rumah, sekolah, kantor atau tempat lainnya. Pasti kita berpikir dalam hati "Itu orang ga punya temen kali ya."
Bahaya banget emang bisa yang satu ini. Terus gimana cara ngatasinnya? Halo Effect bisa diatasi dengan men-camkan pikiran ini : "Kesan pertama pasti selalu salah." Dan jangan menduga-duga sesuatu, lebih baik dicari lebih banyak informasi mengenai suatu hal tersebut.
Dunning-Kruger Effect
Ini juga merupakan salah satu bias yang sering banget kita temui atau alami. Jadi Dunning-Kruger effect adalah bias dimana ketika kita baru tau atau bisa sedikit dalam suatu bidang, kita merasa jago dalam bidang itu. Di satu sisi, orang yang sudah jago dan menguasai satu bidang, merasa dia belum bisa pada bidang itu. Contohnya, Ketika kita baru saja berhasil diet dan menurunkan berat badan, kita langsung pede dan merasa bisa ngasih saran dan tips untuk temen kita yang mau diet juga, padahal belum tentu berhasil pada temen kita. Contoh lainnya adalah seseorang yang baru belajar bahasa asing, merasa bisa dan fasih bahasa asing ketika dia sudah bisa menguasai basic conversations. Sedangkan orang yang sudah 2 tahun berkuliah di Korea lewat pertukaran pelajar merasa dirinya belum bisa Bahasa Korea. Bias ini memang sangat tricky.
Bagaimana cara mengatasinya? Ada beberapa poin untuk mengatasi bias ini. Terus belajar adalah salah satunya. Dengan terus belajar dan berlatih dalam suatu bidang, kita akan benar-benar menguasai bidang tersebut. Yang kedua, dengarkan feedback dari orang lain. Ketika orang lain memberikan masukan, terima itu dengan tangan terbuka dan jadikan bahan pembelajaran dan instrospeksi diri. Sebaliknya, ketika dipuji orang lain, jangan terlalu besar kepala. Seperti peribahasa : seperti ilmu padi, semakin berisi, semakin merunduk. Yang ketiga adalah percaya diri. Ketika memang kita sudah mahir di dalam suatu bidang, kita bisa lebih percaya diri dan tidak meremehkan kemampuan kita sendiri. Jauhkan segala pikirin negatif dan let it flow aja.
Kira-kira itu beberapa bias kognitif yang sering kita temui dan cara mengatasinya. Nanti saya akan lanjut di artikel berikutnya ya warga!
